Mengenai Saya

Foto saya
Kesempurnaan itu hanya miik-Nya,sepanjang kita bisa meyakini dan mengartikan kesempurnaan itu dalam hati dan jiwa kita, itulah sebenarnya makna tertinggi kesempurnaan, kesempurnaan tidak lain adalah keikhlasan.

Contact Person

Sabtu, Agustus 08, 2009

WASPADA TERHADAP RADANG AMANDEL

Sumber: Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma dan beberapa artikel terkait


Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut. Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan, oleh karena itu tidak jarang tonsil mengalami peradangan. Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyakit ini merupakan salah satu gangguan THT (Telinga Hidung & Tenggorokan). Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Sedangkan radang amandel/tonsil yang kronis terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama.Gejala Anak yang mengalami radang amandel antara lain sering batuk - pilek, tenggorokan sakit dan susah menelan. Nafsu makan kurang, sehingga sering badannya menjadi kurus. Meskipun tidak berarti anak yang gemuk akan terbebas dari radang amandel.

Radang amandel yang terjadi menyebabkan elastisitas otot sekitar kerongkongan berkurang, sehingga dapat menyebabkan amandel membesar walau tidak radang. Pembesaran ini menyebabkan saluran nafas tertekan sehingga mendengkur saat tidur.

Konsentrasi anak yang menderita radang amandel dapat menurun karena aliran oksigen ke otak kurang baik, dan cenderung bernafas menggunakan mulut untuk melegakan pernafasannya.
Penyebab amandel antara lain adalah daya tahan tubuh yang rendah kerena gizi makanan yang kurang seimbang, serta zat aditif malanan yang menekan daya tahan tubuh. Seperti kita ketahui bersama saat ini jajanan yang beredar disekolah tidak lepas dari bahan pengawet, pewarna, dan penyedap. Selain itu radang amandel/tonsil (tonsilitis) disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A streptokokus beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain atau oleh infeksi virus. Pada radang amandel yang akut biasanya dimulai dengan gejala sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan makanan, kadang-kadang muntah. Tonsilitis dapat menyebabkan amandel menjadi bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan, kedinginan, sakit kepala, dan sakit pada telinga. Kelenjar getah bening melemah di dalam daerah submandibuler. Bagian belakang tenggorokan akan terasa mengerut sehingga sukar menelan.Pada tonsilitis kronis dapat mengakibatkan kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil. Serangan terjadi secara berulang-ulang, tonsil kelihatan membesar, merah, dan terjadi abses (berbintik-bintik nanah berwarna putih kekuning-kuningan). Pembesaran tonsil/amandel bisa sangat besar sehingga tonsil kiri dan kanan saling bertemu dan dapat mengganggu jalan pernapasan.Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi, karena tonsil yang terbuat dari jaringan getah bening dapat berfungsi mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit yang berhubungan dengan infeksi.

Bagaimana Perawatan dan Pengobatan Amandel?
Untuk perawatan dan pengobatannya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
  1. Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam.
  2. Jangan minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan.
  3. Berkumur air garam hangat 3-4 kali sehari.
  4. Menaruh kompres hangat pada leher setiap hari.
  5. Diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi.
  6. Istirahat yang cukup.

Pengabotan sakit amandel seperti ini pada umumnya secara sistomatis, yaitu dengan memberikan obat batuk- pilek, penurun panas saat demam, dan antibiotik. Radang yang terjadi berulang, menyebabkan amandel membesar walau tidak radang. Hal ini cukup mengganggu,sehingga dokter menyarankan operasi pengangkatan kelenjar amandel. Padahal fungsi amandel sendiri pada dasarnya adalah sebagai penyaring kuman sebelum masuk dalam tubuh. Sehingga dalam beberapa penelitian, ada yang menyebutkan daya tahan tubuh anak tidak membaik setelah operasi.

Namun apabila tonsilitis kronis dengan pembengkakan tonsil yang terlalu besar sehingga mengakibatkan terganggunya jalan pernapasan, atau munculnya komplikasi, biasanya diperlukan pembedahan/operasi untuk mengeluarkan tonsil.Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk perawatan dan pengobatan radang amandel (tonsilitis) diantaranya mempunyai efek sebagai antiradang, antibiotik, dan menghilangkan bengkak (anti-bengkak).

Contoh Ramuan Obat Untuk Radang Amandel

  1. Bubuk sambiloto sebanyak 3 - 4,5 gram diseduh dengan 200 cc air panas, tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk, lalu diminum hangat-hangat. Atau 30 gram sambiloto segar/15 gram yang kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya ditambahkan 200 cc jus buah nanas, diaduk, lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali minum 200 cc. (untuk tonsilitis akut)
  2. 2 buah mengkudu/pace matang + 20 gram kunyit, dicuci dan dihaluskan, disaring dan diambil airnya, tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis, dan 1 sendok makan madu, diaduk, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. (untuk tonsilitis akut).
  3. 30 gram benalu jeruk nipis atau benalu teh + 30 gram temu putih + 10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc. (Untuk tonsilitis kronis dengan pembesaran tonsil yang agak besar).
  4. 10 lembar daun cocor bebek dihaluskan atau dijus, airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan. Lakukan 2-3 kali sehari.
  5. 30-60 gram akar kembang pukul empat dijus, airnya digunakan untuk berkumur di tenggorokan, lalu ditelan. Lakukan 2 kali sehari.

1 komentar:

rayearth2601 mengatakan...

hm, artikel yang bagus neh

thanks dah sharing