Mengenai Saya

Foto saya
Kesempurnaan itu hanya miik-Nya,sepanjang kita bisa meyakini dan mengartikan kesempurnaan itu dalam hati dan jiwa kita, itulah sebenarnya makna tertinggi kesempurnaan, kesempurnaan tidak lain adalah keikhlasan.

Contact Person

Selasa, Juli 21, 2009

Rumah Adalah Nikmat



Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam Surat An Nahl ayat 80 " Dan sesungguhnya Allah menjadikan bagimu rumahmu-rumahmu sebagai tempat tinggal"
(Chapter 01)

Ibnu Katsir Rahimahullah berkata : " Allah Subhanahu Wata'ala menyebutkan kesempurnaan nikmat-Nya atas hambaNya, dengan apa yang Dia jadikan bagi mereka rumah-rumah yang merupakan tempat tinggal mereka. Mereka kembali kepadanya, berlindung dan memanfaatkannya dengan berbagai macam manfaat" (Tafsir Ibnu Katsir, cet. Daarusy Sya'bi, 4/509).
Banyak sekali kegunaan rumah bagi seseorang. Ia adalah tempat makan, tidur, istirahat dan berkumpul bersama keluarga, isteri dan anak-anak, juga tempat melakukan kegiatan yang paling pribadi dari masing-masing anggota keluarga. Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 33," Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dulu".
Jika kita renungkan keadaan orang-orang yang tidak memiliki rumah yakni orang-orang yang hidup di pengasingan, di emper-emper jalan serta para pengungsi yang terusir di perkemahan-perkemahan sementara, niscaya kita memahami benar nikmatnya ada di rumah.
Ketika Allah menyiksa orang-orang Yahudi Bani Nadhir, Allah mengambil dari mereka nikmat rumah ini, Allah mengusir mereka dari kampung halaman mereka sebagaimana firman Allah, "Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung pada saat usiran pertama kali". Kemudian firmanNya dalam surat Al Hasyr ayat 2, " Mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan".

Yang mendorong seorang muslim memperhatikan ishlah (perbaikan) rumahnya
  1. Menjaga diri dan keluarga dari api neraka Jahannam dan selamat dari siksa yang menyala-nyala. Allah berfirman dalam surat At Tahrim ayat 6, " Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan".
  2. Besarnya tanggung jawab yang dibebankan terhadap pemimpin rumah di hadapan Allah pada hari perhitungan. Rasulullah SAW bersabda, " sesungguhnya Allah Ta'ala akan meminta pertanggungjawaban kepada setiap pemimpin atas apa yang dipimpinnya, apakah ia menjaga kepemimpinannya atau melalaikannya, sehingga seorang laki-laki ditanya tentang anggota keluarganya" (hadis hasan, diriwayatkan oleh Nasa'i dalam Isratun Nisaa', hadis no. 292 dan Ibnu Hibban dari Anas dalam Shahihul Jami', no. 1775; As Silsilah ash Shahihah no. 1636).
  3. Rumah adalah tempat menjaga diri dan keselamatan dari berbagai kejahatan dan menolak dari bahaya manusia lain. Rumah adalah tempat perlindungan ketika terjadi fitnah. Rasulullah SAW bersabda, ' beruntunglah orang yang menguasai lisannya dan lapang rumahnya serta menangis atas kesalahannya" (hadis hasan, diriwayatkan oleh Thabrani dalam Aj Mu'jamul Ausath dari Tsauban dan terdapat dalam Shahihul Jami', no 3824). Dan bersabda, " Lima hal yang barang siapa mengerjakan salah satu daripadanya maka ia akan mendapat jaminan dari Allah, yaitu orang yang menjenguk orang sakit, orang yang pergi berperang, atau orang yang masuk kepada pemimpinnya dengan maksud menegurnya atau mengingatkannya, atau ia duduk di rumahnya sehingga orang-0rang selamat dari (gangguan)nya dan ia selamat dari (gangguan) mereka " (hadis riwayat Ahmad (5/241)). "Keselamatan seseorang dalam fitnah yaitu ia senantiasa mendiami rumahnya" (hadis hasan, diriwayatkan oleh Ad Dailami dalam Musnadul Firdaus dari Abu Musa;terdapat dalam Shahihul Jami' no. 3543, dan lafazh dalam sunan oleh Ibnu Abi' Ashim, no. 1021. Dalam tahrij ia mengatakan: " Hadis ini shahih."). Orang muslim akan merasakan faedah ini ketika ia dalam keadaan terasing, saat ia tidak bisa mengubah kemungkaran-kemungkaran yang ada, maka dia memiliki tempat berlindung ketika kembali kerumahnya. Rumah itu akan menjaga dirinya dari perbuatan dan pandangan yang dilarang, menjaga isterinya dari tabarruj (pamer kecantikan dan hiasan) serta menjaga anak-anaknya dari teman-teman yang jahat. (next to Chapter 02).
Edited by rangga, sumber 40 Nashiihatun li Ishlaahil Buyuut, Muhammad Shaleh Al Munajjid, Darul Wathan, Riyadh, 1411 H.

Tidak ada komentar: